Perusahaan telekomunikasi negara terbesar di Indonesia dengan penyelenggaraan bisnis T.I.M.E.S (Telecommunication, Information, Media, Edutainmet and Services) , yaitu sebuah portfolio bisnis yang lebih lengkap dan mengikuti tren perubahan bisnis global di masa datang. Tidak heran jika perusahaan ini telah memiliki banyak anak perusahaan.
Berikut nama anak perusahaan dari PT. Telekomunikasi Indonesia:
1. PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)
Telkomsel merupakan anak perusahaan PT Telkom yang beroperasional dalam bidang telekomunikasi seluler pertama di Indonesia yang berbasis teknologi jaringan GSM Dual Band (900 & 1800), GPRS, WiFi, EDGE, 3G, HSDPA dan HSPA di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk jaringan internasional, Telkomsel telah berkolaborasi dengan 362 roaming partners di 196 negara di dunia. Perlu diketahui bahwa 65 % saham Telkomsel dipegang oleh PT Telkom dan sisanya dipegang oleh Singapore Telecommunications. Jadi PT. Telkom merupakan pemegang saham mayoritas PT. Telkomsel.
2. Telkomsel Finance B.V (TFBV)
TFBV merupakan anak perusahaan PT. Telkomsel (anak perusahaan PT. Telkom) yang berada di Amsterdam, Belanda. Tujuan perusahaan ini didirikan adalah untuk peminjaman dan pengumpulan dana, termasuk penerbitan obligasi, surat kesanggupan bayar dan surat berharga lainnya. Telkom memiliki saham TFBV melalui Telkomsel sebesar 65%.
3. Telekomunikasi Seluler Finance Limited (TSFL)
TSFL juga merupakan anak perusahaan Telkomsel tetapi bergerak dalam bidang investasi dan keuangan. TSFL ini berdiri pada tanggal 22 April 2002. Telkom menguasai 65% saham TSFL juga melalui Telkomsel.
4. PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra)
PT. Telekomunikasi Indonesia 100% memegang saham Multimedia Nusantara. Telkom Metra ini bergerak dalam bidang multimedia. Multimedia Nusantara menjalankan bisnis di bidang telco adjacent industries dengan visi sebagai pemimpin masa depan dalam industri, Telkom Metra diarahkan sebagai pelaksana amanat strategis Telkom.
5. Mojopia (Metranet)
MetraNet merupakan nama lain dari Mojopia. Multimedia Nusantara 100% memegang saham Mojopia. Berarti secara tidak langsung PT. Telkom pemegang saham Mojopia 100%. Mojopia ini bertugas untuk membina dan membantu memasarkan produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia secara perdagangan elektronik.
6. PT Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma)
Multimedia Nusantara juga menjadi pemegang 100% saham TelkomSigma. TelkomSigma juga merupakan perusahaan yang menyediakan layanan pendukung bisnis berbasis teknologi informasi dan komunikasi, hal ini sudah berlangsung selama lebih dari 20 tahun di Indonesia. PT Sigma Cipta Caraka ini pemegang mayoritas atau memiliki kepemilikan mayoritas pada perusahaan sebagai berikut:
- PT Sigma Solusi Integrasi
- PT Sigma Karya Sempurna
- PT Signet Pratama
- Sigma AIT Sdn., Bhd.
- PT Sigma Tata Sadaya
- PT Sigma Metrasys Solution
- PT Graha Telkomsigma (dahulu PT German Centre Indonesia)
7. PT Administrasi Medika (AdMedika)
AdMedika ini berdiri pada tahun 2002 dan merupakan perusahaan third party administrator (TPA) pertama di Indonesia yang mengombinasikan aplikasi proses klaim kesehatan secara daring dengan layanan administrasi asuransi/jaminan kesehatan. AdMedika resmi bergabung di Telkom Group sejak tahun 2010 dengan akuisisi melalui anak perusahaan Telkom yang bernama PT Multimedia Nusantara (Metra) dengan kepemilikan saham mayoritas 75%.
8. PT Finnet Indonesia (Finnet)
PT Finnet Indonesia merupakan anak perusahaan PT. Telkom yang bergerak dalam bidang sistem pembayaran elektronik. PT.Telkom mendirikan Finnet dalam bentuk joint venture company antara anak perusahaan PT. Telkom yaitu Multimedia Nusantara dengan PT Mekar Prana Indah (MPI) dengan komposisi kepemilikian masing-masing 60% dan 40% serta sahamnya dipegang oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKBI). Tujuan Telkom dalam mendirikan Finnet ini yaitu sebagai langkah nyata Telkom untuk menangkap peluang pasar dalam menyediakan layanan sistem pembayaran secara elektronik bagi perbankan atau semua sektor yang berkaitan dengan transaksi finansial elektronik.
9. PT Melon Indonesia (Melon)
Melon didirikan pada tanggal 16 Agustus 2010 serta merupakan perusahaan joint venture oleh Multimedia Nusantara dan South Korea Telecom dengan komposisi saham masing- masing 51% dan 49%. Melon merupakan realisasi ekspansi di bisnis media pedidikan yang berfokus pada bisnis layanan musik digital dan konten lain untuk telepon seluler, komputer pribadi, kanal elektronik konsumen dan media digital lainnya.
10. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) didirikan oleh PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Elnusa, PT. Panutan Duta dan PT. Humpuss pada tanggal 28 September 1995. Patrakom menyediakan sarana dan penyelenggaraan jasa Sistem Komunikasi Satelit Perminyakan. Berikut perkembangan Patrakom dari tahun ke tahun:
- Tahun 2001, Patrakom mendapat izin Penyelenggaraan Jasa Internet dari Dirjen Pos & Telekomunikasi.
- Tahun 2002, Patrakom mendapat Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup dari Menteri Perhubungan.
- Tahun 2008 terjadi ekspansi Usaha “Network & Provider” menjadi “Solution & Network Provider”.
- Tahun 2010 mendapat izin Penyelenggaraan Jasa Sistem Komunikasi Data dari Pos & Telekomunikasi. Mendapat Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (Network Access Point/NAP ) dari Dirjen Pos & Telekomunikasi.Pembangunan Stasiun Bumi Patrakom di Surabaya untuk proyek Digital Signal (DS-3 ) Telkomsel dengan Antenna 9M.
- Tahun 2003 Telkom mengambil seluruh saham patrakom.
11. PT PINS Indonesia (PINS/Pramindo)
Telkom memegang 100% saham Pramindo. Pramindo ini didirikan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 135 tanggal 17 Oktober 1995, di Jakarta. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri No. C2-13.200.HT.01.01.TH.95 tanggal 18 Oktober 1995 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 101 tanggal 19 Desember 1995. Tujuan didirikannya Pramindo yaitu menyelenggarakan Kerja Sama Operasi (KSO) telekomunikasi di wilayah Sumatera dengan Telkom untuk membangun jaringan baru sebanyak 516.487 sst.
Dikarenakan pada tahun sekitar 1997-1998 terjadi krisis ekonomi melanda Indonesia, maka dibuatkanlah revisi perjanjian KSO antara Pramindo dan Telkom yang tertuang dalam memorandum of understanding dengan menyebutkan jumlah jaringan baru yang dibangun menjadi 290.000 sst. Pada tanggal 31 Maret 1999 Pramindo telah menyelesaikan pembangunan tersebut seluruhnya.
Pada 19 April 2002, Telkom mengakuisisi seluruh saham Pramindo. Sehingga semua kendali ada pada Telkom dan pengelolaannya dilakukan lebih terpadu sesuai rencana strategis Telkom.
Berbagai keberhasilan telah diraih Pramindo di bawah payung Telkom terhadap pelaksanaan pembangunan antara lain penyediaan dan pemasangan Fastel USO/KPU berbasis teknologi radio di 386 desa di Sumatera (2004), penyediaan dan pemasangan Fastel di Pulau Rondo- pulau terluar Provinsi Aceh (2008), penyediaan dan pendistribusian terminal telepon Flexi ULCH se-Indonesia (2010-2011), distribusi modem ADSL ke Telkom di seluruh Indonesia (2010-2011), serta penyediaan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)/USO di 1.396 Kecamatan di seluruh Indonesia (2010-2014).
\ Pada 20 Desember 2012, akhirnya PT Pramindo Ikat Nusantara secara resmi berganti nama menjadi PT PINS Indonesia.
12. PT Infomedia Nusantara (Infomedia)
Telkom memegang saham Infomedia sebesar 49% dan 59% lainnya dipegang oleh Metra. Infomedia adalah anak perusahaan Telkom yang mengkhususkan diri di bidang media penerbitan dan iklan sebagai jembatan komunikasi antar pelaku bisnis dan saluran informasi bagi pelanggan telepon Telkom.
13. PT Balebat Dedikasi Prima (Balebat)
65% saham Balebat dipegang oleh Telkom melalui Infomedia. Balebat ini melayani jasa percetakan dan diakuisisi pada tanggal 1 Oktober 2003.
14. PT Telekomunikasi Indonesia International (TII/Telin)
Telkom 100% menjadi pemegang saham TII. Sebelum bernama TII dulunya dinamakan PT Aria West International Finance. TII ini bertugas mengelola telekomunikasi internasional serta mengelola bisnis Telkom di luar negeri.
15. PT Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Ltd. (Telin Hong Kong)
Telin Hong Kong didirikan pada tanggal 8 Desember 2010 di Hong Kong dan pada tanggal 1 Maret 2011 Telin Hong Kong memperoleh unified carrier license ("UCL") untuk membangun, memberikan dan memelihara pelayanan jaringan telekomunikasi publik dengan menggunakan instalasi radio komunikasi.
16. PT Telekomunikasi Indonesia International Pte., Ltd. (Telin Singapore)
Telin Singapore didirikan pada tanggal 6 Desember 2007 berdasarkan hukum di Singapura dan 100% sahamnya dipegang Telin. Telin Singapore melayani jasa telekomunikasi termasuk data berbasis Internet, layanan data, callback/call-reorigination, jasa kartu telepon prabaya, dan jasa sewa sirkuit.
17. Telekomunikasi Indonesia Internasional, S.A. (Telin Timor Leste)
Telekomunikasi Indonesia Internasional, S.A. adalah anak perusahan Telin yang bertugas menjadi operator seluler berbasis teknologi GSM di Timor Leste dengan merek dagang Telkomcel.
18. Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty., Ltd. (Telkom Australia)
Telin 100% menjadi pemegang saham Telkom Australia dan berdasarkan hukum Australia perusahaan ini didirikan pada 14 Januari 2013. Telkom Australia juga melayani jasa telekomunikasi dan melakukan usaha Business Process Outsourcing (BPO) dan Information Technology Outsourcing (ITO).
19. Scicom (MSC) Bhd. (Scicom)
29,71% saham Scicom dimiliki Telkom melalui TII/Telin. Scicom ini didirikan pada tahun 1997, merupakan perusahaan penyedia jasa contact centre yang berbasis di Malaysia.
20. PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra)
Didirikan pada tanggal 16 Januari 2014 dengan nama PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia.
21. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel/Dayamitra)
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995. Berawal dari perusahaan mitra KSO di wilayah Kalimantan dengan nama PT Dayamitra Malindo. Telkom baru menjadi pemegang saham seluruhnya pada 3 Desember 2004 karena Sebelumnya saham Mitratel dipegang oleh beberapa perusahaan swasta nasional dan swasta asing.
Dari akhir tahun 2007, Mitratel mengalami transformasi dengan memasuki bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang berupa penyediaan menara telekomunikasi (tower provider) sebagai pemenuhan kebutuhan penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian perusahaan juga menyediakan penyewaan tower untuk beberapa operator teiekomunikasi antara lain : PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), PT XL Axiata Tbk, PT Indosat Tbk, PT Axis Telekom Indonesia, PT Hutchison CP Telecommunications, PT Bakrie Telecom Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, Divisi TelkomFlexi (DTF) yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, Maluku hingga ke Papua
Mitratel terus mengembangkan layanannya bukan hanya pada penyediaan tower macro namun juga menyediakan microcell dan multi operator in-building solution (indoor antenna-pico). Dan saat ini Mitratel telah memberikan solusi alternatif yang tepat bagi setiap operator telekomunikasi Indonesia dengan menyediakan BTS, Power Solutions serta Manage Service.
22. PT Graha Sarana Duta (TelkomProperty/GSD)
GSD didirikan pada tanggal 30 September 1981 bertugas untuk menyediakan Office Building, Jasa Pemeliharaan dan Perawatan Gedung Bank Duta (pada saat itu). Perseroan kemudian mengembangkan portofolio ke bidang Jasa Konstruksi dan dipercaya untuk membangun beberapa kantor cabang Bank Duta dan Bank Bukopin serta sebuah Gedung Kampus YAI di Jalan Salemba, Jakarta.
Pada tanggal 25 April 2001, saham GSD diambil alih seluruhnya oleh Telkom untuk mengelola gedung-gedung kantor dan asset properti Telkom. Kini GSD memiliki tiga portofolio bisnis di bawah kendali Telkom yaitu :
- Property Services antara lain Building Management, Partial Property Services, Office Space Leasing, Security Management dan Space & Occupancy Management.
- Project Management seperti Office Fit Out & Interior, Building Renovation dan Construction
- Property Development & Investment untuk Office Buildings, Residential Estates dan Technical Building
GSD telah melakukan pengelolaan terhadap gedung-gedung perusahaan Telkom Group seperti gedung PT Telekomunikasi Indonesia, PT Telkomsel, PT Infomedia Nusantara dan PT Multimedia Nusantara dan memiliki cakupan wilayah kerja di seluruh Indonesia. GSD juga mengelola 106 lokasi gedung yang dimilikibidang usaha di luar Telkom Group seperti perkantoran, apartemen, mall, dan bandara baik secara keseluruhan maupun secara parsial. Kemudian Telkom mengubah nama GSD menjadi TelkomProperty sejak tahun 2002
23. PT. Telkom Akses
Anak perusahaan yang didirikan pada tanggal 12 Desember 2012 yang bergerak dalam bidang konstruksi pembangunan dan manage service infrastruktur jaringan.
24. PT. Telkom Akses
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) menjadi pemegang saham PTTA sepenuhnya. PTTA menyediakan layanan konstruksi dan pengelolaan infrastruktur jaringan. PTTA didirikan untuk terus melakukan pengembangan jaringan broadband yang menghadirkan akses informasi dan komunikasi tanpa batas di indonesia. Sekarang Telkom sedang membangun jaringan backbone berbasis Serat Optik maupun Internet Protocol (IP) dengan menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 Km kabel Serat Optik. layanan lain dari PT Telkom Akses yaitu Network Terminal Equipment (NTE), serta Jasa Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (O&M – Operation & Maintenance) jaringan akses pita lebar.
25. PT Napsindo Primatel Internasional (Napsindo)
Telkom memegang saham Napsindo sebesar 60% dan 40% lainnya dimiliki oleh PT Infoasia Teknologi Global Tbk (IATG). Napsindo ini adalah anak perusahaan Telkom yang bergerak dalam bidang Bisnis dan Pemasaran.
Telkomsel merupakan anak perusahaan PT Telkom yang beroperasional dalam bidang telekomunikasi seluler pertama di Indonesia yang berbasis teknologi jaringan GSM Dual Band (900 & 1800), GPRS, WiFi, EDGE, 3G, HSDPA dan HSPA di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk jaringan internasional, Telkomsel telah berkolaborasi dengan 362 roaming partners di 196 negara di dunia. Perlu diketahui bahwa 65 % saham Telkomsel dipegang oleh PT Telkom dan sisanya dipegang oleh Singapore Telecommunications. Jadi PT. Telkom merupakan pemegang saham mayoritas PT. Telkomsel.
2. Telkomsel Finance B.V (TFBV)
TFBV merupakan anak perusahaan PT. Telkomsel (anak perusahaan PT. Telkom) yang berada di Amsterdam, Belanda. Tujuan perusahaan ini didirikan adalah untuk peminjaman dan pengumpulan dana, termasuk penerbitan obligasi, surat kesanggupan bayar dan surat berharga lainnya. Telkom memiliki saham TFBV melalui Telkomsel sebesar 65%.
3. Telekomunikasi Seluler Finance Limited (TSFL)
TSFL juga merupakan anak perusahaan Telkomsel tetapi bergerak dalam bidang investasi dan keuangan. TSFL ini berdiri pada tanggal 22 April 2002. Telkom menguasai 65% saham TSFL juga melalui Telkomsel.
4. PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra)
PT. Telekomunikasi Indonesia 100% memegang saham Multimedia Nusantara. Telkom Metra ini bergerak dalam bidang multimedia. Multimedia Nusantara menjalankan bisnis di bidang telco adjacent industries dengan visi sebagai pemimpin masa depan dalam industri, Telkom Metra diarahkan sebagai pelaksana amanat strategis Telkom.
5. Mojopia (Metranet)
MetraNet merupakan nama lain dari Mojopia. Multimedia Nusantara 100% memegang saham Mojopia. Berarti secara tidak langsung PT. Telkom pemegang saham Mojopia 100%. Mojopia ini bertugas untuk membina dan membantu memasarkan produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia secara perdagangan elektronik.
6. PT Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma)
Multimedia Nusantara juga menjadi pemegang 100% saham TelkomSigma. TelkomSigma juga merupakan perusahaan yang menyediakan layanan pendukung bisnis berbasis teknologi informasi dan komunikasi, hal ini sudah berlangsung selama lebih dari 20 tahun di Indonesia. PT Sigma Cipta Caraka ini pemegang mayoritas atau memiliki kepemilikan mayoritas pada perusahaan sebagai berikut:
- PT Sigma Solusi Integrasi
- PT Sigma Karya Sempurna
- PT Signet Pratama
- Sigma AIT Sdn., Bhd.
- PT Sigma Tata Sadaya
- PT Sigma Metrasys Solution
- PT Graha Telkomsigma (dahulu PT German Centre Indonesia)
7. PT Administrasi Medika (AdMedika)
AdMedika ini berdiri pada tahun 2002 dan merupakan perusahaan third party administrator (TPA) pertama di Indonesia yang mengombinasikan aplikasi proses klaim kesehatan secara daring dengan layanan administrasi asuransi/jaminan kesehatan. AdMedika resmi bergabung di Telkom Group sejak tahun 2010 dengan akuisisi melalui anak perusahaan Telkom yang bernama PT Multimedia Nusantara (Metra) dengan kepemilikan saham mayoritas 75%.
8. PT Finnet Indonesia (Finnet)
PT Finnet Indonesia merupakan anak perusahaan PT. Telkom yang bergerak dalam bidang sistem pembayaran elektronik. PT.Telkom mendirikan Finnet dalam bentuk joint venture company antara anak perusahaan PT. Telkom yaitu Multimedia Nusantara dengan PT Mekar Prana Indah (MPI) dengan komposisi kepemilikian masing-masing 60% dan 40% serta sahamnya dipegang oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKBI). Tujuan Telkom dalam mendirikan Finnet ini yaitu sebagai langkah nyata Telkom untuk menangkap peluang pasar dalam menyediakan layanan sistem pembayaran secara elektronik bagi perbankan atau semua sektor yang berkaitan dengan transaksi finansial elektronik.
9. PT Melon Indonesia (Melon)
Melon didirikan pada tanggal 16 Agustus 2010 serta merupakan perusahaan joint venture oleh Multimedia Nusantara dan South Korea Telecom dengan komposisi saham masing- masing 51% dan 49%. Melon merupakan realisasi ekspansi di bisnis media pedidikan yang berfokus pada bisnis layanan musik digital dan konten lain untuk telepon seluler, komputer pribadi, kanal elektronik konsumen dan media digital lainnya.
10. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) didirikan oleh PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Elnusa, PT. Panutan Duta dan PT. Humpuss pada tanggal 28 September 1995. Patrakom menyediakan sarana dan penyelenggaraan jasa Sistem Komunikasi Satelit Perminyakan. Berikut perkembangan Patrakom dari tahun ke tahun:
- Tahun 2001, Patrakom mendapat izin Penyelenggaraan Jasa Internet dari Dirjen Pos & Telekomunikasi.
- Tahun 2002, Patrakom mendapat Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup dari Menteri Perhubungan.
- Tahun 2008 terjadi ekspansi Usaha “Network & Provider” menjadi “Solution & Network Provider”.
- Tahun 2010 mendapat izin Penyelenggaraan Jasa Sistem Komunikasi Data dari Pos & Telekomunikasi. Mendapat Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (Network Access Point/NAP ) dari Dirjen Pos & Telekomunikasi.Pembangunan Stasiun Bumi Patrakom di Surabaya untuk proyek Digital Signal (DS-3 ) Telkomsel dengan Antenna 9M.
- Tahun 2003 Telkom mengambil seluruh saham patrakom.
11. PT PINS Indonesia (PINS/Pramindo)
Telkom memegang 100% saham Pramindo. Pramindo ini didirikan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 135 tanggal 17 Oktober 1995, di Jakarta. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri No. C2-13.200.HT.01.01.TH.95 tanggal 18 Oktober 1995 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 101 tanggal 19 Desember 1995. Tujuan didirikannya Pramindo yaitu menyelenggarakan Kerja Sama Operasi (KSO) telekomunikasi di wilayah Sumatera dengan Telkom untuk membangun jaringan baru sebanyak 516.487 sst.
Dikarenakan pada tahun sekitar 1997-1998 terjadi krisis ekonomi melanda Indonesia, maka dibuatkanlah revisi perjanjian KSO antara Pramindo dan Telkom yang tertuang dalam memorandum of understanding dengan menyebutkan jumlah jaringan baru yang dibangun menjadi 290.000 sst. Pada tanggal 31 Maret 1999 Pramindo telah menyelesaikan pembangunan tersebut seluruhnya.
Pada 19 April 2002, Telkom mengakuisisi seluruh saham Pramindo. Sehingga semua kendali ada pada Telkom dan pengelolaannya dilakukan lebih terpadu sesuai rencana strategis Telkom.
Berbagai keberhasilan telah diraih Pramindo di bawah payung Telkom terhadap pelaksanaan pembangunan antara lain penyediaan dan pemasangan Fastel USO/KPU berbasis teknologi radio di 386 desa di Sumatera (2004), penyediaan dan pemasangan Fastel di Pulau Rondo- pulau terluar Provinsi Aceh (2008), penyediaan dan pendistribusian terminal telepon Flexi ULCH se-Indonesia (2010-2011), distribusi modem ADSL ke Telkom di seluruh Indonesia (2010-2011), serta penyediaan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)/USO di 1.396 Kecamatan di seluruh Indonesia (2010-2014).
\ Pada 20 Desember 2012, akhirnya PT Pramindo Ikat Nusantara secara resmi berganti nama menjadi PT PINS Indonesia.
12. PT Infomedia Nusantara (Infomedia)
Telkom memegang saham Infomedia sebesar 49% dan 59% lainnya dipegang oleh Metra. Infomedia adalah anak perusahaan Telkom yang mengkhususkan diri di bidang media penerbitan dan iklan sebagai jembatan komunikasi antar pelaku bisnis dan saluran informasi bagi pelanggan telepon Telkom.
13. PT Balebat Dedikasi Prima (Balebat)
65% saham Balebat dipegang oleh Telkom melalui Infomedia. Balebat ini melayani jasa percetakan dan diakuisisi pada tanggal 1 Oktober 2003.
14. PT Telekomunikasi Indonesia International (TII/Telin)
Telkom 100% menjadi pemegang saham TII. Sebelum bernama TII dulunya dinamakan PT Aria West International Finance. TII ini bertugas mengelola telekomunikasi internasional serta mengelola bisnis Telkom di luar negeri.
15. PT Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Ltd. (Telin Hong Kong)
Telin Hong Kong didirikan pada tanggal 8 Desember 2010 di Hong Kong dan pada tanggal 1 Maret 2011 Telin Hong Kong memperoleh unified carrier license ("UCL") untuk membangun, memberikan dan memelihara pelayanan jaringan telekomunikasi publik dengan menggunakan instalasi radio komunikasi.
16. PT Telekomunikasi Indonesia International Pte., Ltd. (Telin Singapore)
Telin Singapore didirikan pada tanggal 6 Desember 2007 berdasarkan hukum di Singapura dan 100% sahamnya dipegang Telin. Telin Singapore melayani jasa telekomunikasi termasuk data berbasis Internet, layanan data, callback/call-reorigination, jasa kartu telepon prabaya, dan jasa sewa sirkuit.
17. Telekomunikasi Indonesia Internasional, S.A. (Telin Timor Leste)
Telekomunikasi Indonesia Internasional, S.A. adalah anak perusahan Telin yang bertugas menjadi operator seluler berbasis teknologi GSM di Timor Leste dengan merek dagang Telkomcel.
18. Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty., Ltd. (Telkom Australia)
Telin 100% menjadi pemegang saham Telkom Australia dan berdasarkan hukum Australia perusahaan ini didirikan pada 14 Januari 2013. Telkom Australia juga melayani jasa telekomunikasi dan melakukan usaha Business Process Outsourcing (BPO) dan Information Technology Outsourcing (ITO).
19. Scicom (MSC) Bhd. (Scicom)
29,71% saham Scicom dimiliki Telkom melalui TII/Telin. Scicom ini didirikan pada tahun 1997, merupakan perusahaan penyedia jasa contact centre yang berbasis di Malaysia.
20. PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra)
Didirikan pada tanggal 16 Januari 2014 dengan nama PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia.
21. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel/Dayamitra)
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995. Berawal dari perusahaan mitra KSO di wilayah Kalimantan dengan nama PT Dayamitra Malindo. Telkom baru menjadi pemegang saham seluruhnya pada 3 Desember 2004 karena Sebelumnya saham Mitratel dipegang oleh beberapa perusahaan swasta nasional dan swasta asing.
Dari akhir tahun 2007, Mitratel mengalami transformasi dengan memasuki bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang berupa penyediaan menara telekomunikasi (tower provider) sebagai pemenuhan kebutuhan penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian perusahaan juga menyediakan penyewaan tower untuk beberapa operator teiekomunikasi antara lain : PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), PT XL Axiata Tbk, PT Indosat Tbk, PT Axis Telekom Indonesia, PT Hutchison CP Telecommunications, PT Bakrie Telecom Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, Divisi TelkomFlexi (DTF) yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, Maluku hingga ke Papua
Mitratel terus mengembangkan layanannya bukan hanya pada penyediaan tower macro namun juga menyediakan microcell dan multi operator in-building solution (indoor antenna-pico). Dan saat ini Mitratel telah memberikan solusi alternatif yang tepat bagi setiap operator telekomunikasi Indonesia dengan menyediakan BTS, Power Solutions serta Manage Service.
22. PT Graha Sarana Duta (TelkomProperty/GSD)
GSD didirikan pada tanggal 30 September 1981 bertugas untuk menyediakan Office Building, Jasa Pemeliharaan dan Perawatan Gedung Bank Duta (pada saat itu). Perseroan kemudian mengembangkan portofolio ke bidang Jasa Konstruksi dan dipercaya untuk membangun beberapa kantor cabang Bank Duta dan Bank Bukopin serta sebuah Gedung Kampus YAI di Jalan Salemba, Jakarta.
Pada tanggal 25 April 2001, saham GSD diambil alih seluruhnya oleh Telkom untuk mengelola gedung-gedung kantor dan asset properti Telkom. Kini GSD memiliki tiga portofolio bisnis di bawah kendali Telkom yaitu :
- Property Services antara lain Building Management, Partial Property Services, Office Space Leasing, Security Management dan Space & Occupancy Management.
- Project Management seperti Office Fit Out & Interior, Building Renovation dan Construction
- Property Development & Investment untuk Office Buildings, Residential Estates dan Technical Building
GSD telah melakukan pengelolaan terhadap gedung-gedung perusahaan Telkom Group seperti gedung PT Telekomunikasi Indonesia, PT Telkomsel, PT Infomedia Nusantara dan PT Multimedia Nusantara dan memiliki cakupan wilayah kerja di seluruh Indonesia. GSD juga mengelola 106 lokasi gedung yang dimilikibidang usaha di luar Telkom Group seperti perkantoran, apartemen, mall, dan bandara baik secara keseluruhan maupun secara parsial. Kemudian Telkom mengubah nama GSD menjadi TelkomProperty sejak tahun 2002
23. PT. Telkom Akses
Anak perusahaan yang didirikan pada tanggal 12 Desember 2012 yang bergerak dalam bidang konstruksi pembangunan dan manage service infrastruktur jaringan.
24. PT. Telkom Akses
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) menjadi pemegang saham PTTA sepenuhnya. PTTA menyediakan layanan konstruksi dan pengelolaan infrastruktur jaringan. PTTA didirikan untuk terus melakukan pengembangan jaringan broadband yang menghadirkan akses informasi dan komunikasi tanpa batas di indonesia. Sekarang Telkom sedang membangun jaringan backbone berbasis Serat Optik maupun Internet Protocol (IP) dengan menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 Km kabel Serat Optik. layanan lain dari PT Telkom Akses yaitu Network Terminal Equipment (NTE), serta Jasa Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (O&M – Operation & Maintenance) jaringan akses pita lebar.
25. PT Napsindo Primatel Internasional (Napsindo)
Telkom memegang saham Napsindo sebesar 60% dan 40% lainnya dimiliki oleh PT Infoasia Teknologi Global Tbk (IATG). Napsindo ini adalah anak perusahaan Telkom yang bergerak dalam bidang Bisnis dan Pemasaran.
Anak perusahaan patungan (minoritas)
- PT Citra Sari Makmur (CSM): Saham sebesar 25%, perusahaan ini bergerak dalam bidang jaringan satelit dan terestrial.
- PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN): Saham sebesar 14,60%, perusahaan ini bergerak dalam Telekomunikasi Satelit.
- PT Batam Bintan Telekomunikasi (BBT): Saham sebesar 5%, bergerak dalam bidang Telekomunikasi sambungan kabel tidak bergerak di Kawasan Industri Batamindo, Batam dan Bintan Beach International Resort serta Kawasan Industri Bintan di Pulau Bintan.
- PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo): Jumlah saham terbagi yaitu di Dana Pensiun Telkom sebesar 54,23%, Koperasi Telkom sebesar 2,65% dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 2,11%. Perusahaan ini bergerak dalam bidang Perencanaan Telekomunikasi, konstruksi, instalasi dan Perusahaan perawatan.
Mantan Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom)
- PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo): awalnya dijual kepada Bakrie Group dan namanya diganti menjadi PT Bakrie Telecom Tbk kemudian dijual kepada Sinar Mas Group. Setelah itu, bergabung dengan menjadi PT Sinar Mas Komunikasi Teknologi Tbk.
- PT Telekomindo Seluler Raya (Telesera): dijual kepada PT Sinar Mas Komunikasi Teknologi Tbk.
- PT Metro Seluler Nusantara (Metrosel): dijual kepada PT Sinar Mas Komunikasi Teknologi Tbk.
- PT Komunikasi Seluler Indonesia (Komselindo): dijual kepada PT Sinar Mas Komunikasi Teknologi Tbk.
- PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo): sahamnya ditukar silang oleh PT Indosat Tbk dengan PT Telekomunikasi Seluler kemudian dileburkan bersama PT Indosat Tbk.
- PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta): perusahaan ini sahamnya juga ditukar silang oleh PT Indosat Tbk dengan PT Telekomunikasi Seluler dan juga dileburkan bersama PT Indosat Tbk.
- PT Mobile Seluler Indonesia (Mobisel): dijual kepada Sampoerna Strategic Group dan namanya diganti menjadi menjadi PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.
- PT Indonusa Telemedia (TelkomVision): dijual kepada Trans Corp dan namanya diganti menjadi TransVision.
Baca juga : Organisasi Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar